Your reliable partner to protect your most valuable assets.

Waspada Mpox: Penyakit Zoonosis yang Semakin Meluas

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kesehatan global dihadapkan dengan berbagai tantangan penyakit menular baru, salah satunya adalah mpox atau monkeypox. Penyakit yang awalnya ditemukan pada monyet ini kini telah menjadi perhatian serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan meningkatnya kasus yang dilaporkan, penting bagi kita untuk memahami apa itu mpox, bagaimana cara penyebarannya, gejala yang harus diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Dalam newsletter ini, kita akan membahas informasi penting mengenai mpox untuk membantu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

Apa Itu Mpox ?

Mpox adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan, pembesaran kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung dan energi rendah. Kebanyakan orang pulih sepenuhnya, tetapi beberapa menjadi sangat sakit.  Mpox disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV). Ini adalah virus DNA beruntai ganda yang diselimuti dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae, yang meliputi variola, cacar sapi, vaccinia dan virus lainnya. Ada dua clade virus yang berbeda: clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan clade II (dengan subclade IIa dan IIb).

Seberapa Serius Kasus Mpox di Dunia dan Indonesia?

Pada tanggal 14 Agustus 2024, WHO kembali menetapkan mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern. Hal itu disebabkan karena terjadi peningkatkan kasus mpox pada Juni-Juli 2024 di wilayah WHO Afrika, terutama di Republik Demokratik Kongo dan diikuti penemuan kasus di beberapa negara sekitar, serta munculnya varian atau clade baru (Ib) virus Mpox.

Untuk Indonesia, saat ini telah dilaporkan sebanyak 88 kasus konfirmasi dari tahun 2022-2024. Kasus terakhir dilaporkan pada 4 Juni 2024. Hingga 22 Agustus 2024, seluruh kasus konfirmasi (88 kasus) sudah dinyatakan sembuh. Berdasarkan hasil pemeriksaan genomic sequencing yang dilakukan pada 54 kasus konfirmasi di Indonesia, semua kasus (100%) disebabkan oleh clade IIb dan sejauh ini belum ada penemuan kasus mpox dengan clade Ib.

sumber : https://infeksiemerging.kemenkes.go.id

Bagaimana Cara Mpox Menyebar?

  • Kontak Langsung: Penularan terjadi melalui kontak fisik langsung dengan ruam, lesi kulit, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi mpox.
  • Percikan Saliva dan Cairan Pernafasan: Virus dapat menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk dan bersin.
  • Kontaminasi Lingkungan: Lingkungan dapat terkontaminasi ketika orang yang terinfeksi menyentuh objek atau permukaan seperti pakaian, tempat tidur, handuk, atau peralatan.
  • Penularan Maternal: Virus dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin melalui plasenta, atau saat melahirkan melalui kontak kulit ke kulit.
  • Transmisi Melalui Cairan Tubuh: Ada potensi penularan melalui cairan tubuh lainnya seperti air mani, cairan vagina, dan ASI.

  • Kontak Langsung dengan Hewan yang Terinfeksi: Manusia dapat terinfeksi mpox melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi.
  • Gigitan atau Cakaran Hewan: Virus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi mpox.
  • Mengonsumsi Daging Hewan yang Terinfeksi: Mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi (terutama jika daging tersebut tidak dimasak dengan baik) dapat menyebabkan penularan virus ke manusia.
  • Kontak Tidak Langsung: Manusia bisa terinfeksi dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, seperti tempat tidur, atau sangkar.

Apa Saja Gejala Mpox ?

Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian. Orang dengan penyakit penurunan kekebalan tubuh kemungkinan berisiko mengalami gejala yang lebih serius.

Apakah Anda atau orang di sekitar Anda pernah mengalami gejala-gejala ini? Jika iya, segera konsultasikan dengan tenaga medis!

Perawatan dan Pencegahan Diri

Apa Yang harus diketahui tentang perbedaan wabah mpox dalam beberapa tahun terakhir

  • Pada tahun 2022-2023, wabah mpox dominan disebabkan oleh clade IIb dan sebagian besar ditemukan pada lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) atau yang memiliki partner seks yang lebih dari satu.
  • Pada tahun 2024, wabah mpox disebabkan oleh lebih dari satu clade (clade Ia, Ib, dan IIb), utamanya clade Ib. Mode transmisi untuk clade Ib masih dalam investigasi lebih lanjut.

Sangat penting bahwa tidak ada yang menstigmatisasi siapa pun yang terkena dampak peristiwa ini karena siapa pun bisa terkena mpox dan karena stigma dapat merusak upaya pengendalian.

KESIMPULAN

Mpox adalah penyakit yang dapat dicegah dengan tindakan pencegahan yang tepat. Memahami cara penularan, mengenali gejala, dan mengetahui langkah-langkah pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Dengan tindakan pencegahan yang baik dan kesadaran yang tinggi, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman mpox.

 

Download PDF

Scroll to Top