Your reliable partner to protect your most valuable assets.

Mengenal Bahaya Asbestos

 

Asbestos merupakan penyebab terbesar kematian terkait pekerjaan di Inggris. Sekitar 5.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit terkait asbes yang biasanya memerlukan waktu puluhan tahun untuk berkembang dan tidak dapat disembuhkan (HSE UK, 2024).

Asbes terdiri dari serat kecil yang tidak terlihat yang dapat dihirup atau menempel pada pakaian. Asbes digunakan di banyak industri dan bangunan. Namun, meskipun asbes terus dihilangkan dengan aman, sebagian besar asbes masih ada di lingkungan sekitar. Artinya, orang-orang yang bekerja di gedung-gedung tua masih berisiko terpapar serat asbes jika asbes tidak dikelola secara efektif, dalam kondisi rusak atau terganggu aktivitas pekerjaan.

 

Asbes adalah sekelompok mineral serat alami yang memiliki sifat tahan panas, tahan api, dan isolasi termal yang sangat baik. Karena karakteristik ini, asbes telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi industri, konstruksi, dan manufaktur. Meskipun memiliki sifat-sifat yang berguna, penggunaan asbes telah dikaitkan dengan serangkaian risiko kesehatan yang serius bagi manusia. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi properti asbes, penggunaannya, bahaya yang terkait, risiko kesehatan, dan langkah-langkah pengendalian yang direkomendasikan di tempat kerja.

Properti Asbes

Asbes terdiri dari serat-serat yang panjang, fleksibel, dan tahan terhadap panas. Beberapa jenis asbes yang paling umum digunakan termasuk chrysotile (asbes putih), amosite (asbes coklat), dan crocidolite (asbes biru). Properti utama asbes yang membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi meliputi:

  • Tahan Panas : Asbes memiliki sifat tahan panas yang sangat baik, menjadikannya bahan yang ideal untuk isolasi termal di industri dan konstruksi.
  • Tahan Api:  Kemampuan asbes untuk menahan api membuatnya digunakan dalam bahan bangunan, seperti genteng, papan partikel, dan isolasi atap.
  • Kekuatan dan KetahananSerat asbes memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap benturan, membuatnya berguna dalam produk-produk seperti papan partikel dan pipa.

Penggunaan Asbes

Asbes telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:

  • Isolasi Termal: Digunakan dalam pipa, tungku, dan mesin untuk mengisolasi panas.
  • Bahan Bangunan: Termasuk dalam genteng, papan partikel, dan isolasi atap.
  • Produk Konsumen: Dulu digunakan dalam rem mobil, pakaian perlindungan, dan barang-barang konsumen lainnya.

Namun, sebagian besar penggunaan asbes telah dilarang atau dibatasi karena risiko kesehatan yang terkait.

Contoh Penggunaan Asbes

Bahaya dan Risiko Kesehatan

Meskipun asbes memiliki banyak kegunaan yang berguna, paparan terhadap serat-serat asbes dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk:

  1. Mesothelioma: Kanker langka yang berkembang di lapisan dalam dada atau perut dan hampir selalu disebabkan oleh paparan asbes.
  2. Kanker Paru-paru: Paparan asbes telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.
  3. Penyakit Paru-paru Asbes (Asbestosis): Penyakit paru-paru yang menyebabkan jaringan parut dan mengganggu fungsi pernapasan.
  4. Pleural Plaques: Perubahan jaringan di dinding dada yang dapat mengganggu pernapasan.

Risiko kesehatan yang terkait dengan asbes sangat serius, bahkan pada tingkat paparan rendah, dan dapat berkembang selama bertahun-tahun setelah paparan awal.

 

Mengapa absestos sangat berbahaya?

Risiko kesehatan akibat paparan asbestos meningkat seiring dengan jumlah dan waktu paparan yang lebih lama. Umumnya, mereka yang mengidap penyakit terkait asbes tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit dalam jangka waktu lama setelah terpapar. Gejala penyakit akibat asbes muncul memerlukan waktu 10 hingga 40 tahun atau lebih.

Pengendalian di Tempat Kerja

Pengendalian paparan asbes di tempat kerja merupakan prioritas utama untuk menjaga kesehatan pekerja. Organisasi kesehatan dan keselamatan kerja, seperti HSE UK (Health and Safety Executive), OSHA (Occupational Safety and Health Administration), dan NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health), telah menetapkan panduan dan regulasi untuk mengendalikan risiko kesehatan dari asbes. Beberapa langkah pengendalian yang umum dilakukan di tempat kerja meliputi:

  1. Identifikasi Asbes: Mengidentifikasi lokasi asbes di tempat kerja dan menilai potensi paparan.
  2. Manajemen Risiko: Mengembangkan rencana manajemen risiko untuk mengurangi paparan asbes, termasuk pelabelan yang jelas dan pengendalian lingkungan yang tepat.
  3. Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD): Memastikan pekerja menggunakan APD yang sesuai, seperti masker debu dan pakaian pelindung, saat bekerja di area yang berpotensi terkontaminasi asbes.
  4. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang risiko paparan asbes, cara-cara untuk menghindarinya, dan langkah-langkah darurat yang harus diambil dalam kasus paparan.
  5. Pemantauan Kesehatan: Menyediakan pemantauan kesehatan berkala bagi pekerja yang mungkin terpapar asbes untuk mendeteksi gejala penyakit terkait asbes sejak dini.

Kesimpulan

Meskipun asbes memiliki sifat-sifat yang bermanfaat dalam berbagai aplikasi, penggunaannya telah dikaitkan dengan risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, pengendalian paparan asbes di tempat kerja menjadi sangat penting untuk melindungi kesehatan pekerja. Langkah-langkah pengendalian yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dan keselamatan kerja, seperti HSE UK, OSHA, dan NIOSH, harus diikuti dengan ketat untuk meminimalkan risiko kesehatan yang terkait dengan asbes.

 

Download PDF

Scroll to Top